Menjabat sebagai
kepala negara dengan gaji yang sangat besar, tak lantas membuat orang-orang
besar ini lupa untuk berbagi dengan orang lain terutama mereka yang
membutuhkan. Sebagian dari kepala negara tersebut ada yang menyumbangkan
seluruh gajinya untuk kegiatan amal dan ada juga yang menyumbangkan beberapa
persen dari gajinya untuk berbagi dengan sesama.
Tindakan ketujuh
pemimpin berikut ini tentulah dapat dijadikan teladan terutama oleh rakyatnya.
Berikut 7 kepala negara yang mendonasikan gajinya.
1. Lee Myung Bak –
Korea Selatan
Dibuka oleh kemurahan
hati presiden Korea Selatan, Lee Myung Bak yang pernah hidup dalam kemiskinan
di masa kecilnya dulu. Sejak menjadi presiden, Februari 2008 lalu, Lee Myung
Bak selalu menyumbangkan gajinya untuk pengusaha kelas bawah. Langkah mulia ini
kemudian ditambah dengan sumbangan sebesar 33,1 juta Dollar Amerika atau
sekitar 314 miliar Rupiah yang kebanyakan berasal dari dana pribadinya untuk
membiayai para pelajar dan mahasisiwa yang kesulitan membayar biaya pendidikan
karena minim dana.
Presiden yang juga
berprofesi sebagai pebisnis besar di Korea Selatan itu mengaku pengalamannya
dulu yang harus bekerja keras demi membiayai sekolah yang membuatnya ingin
memberi sesuatu pada para pelajar yang tengah mengalami hal serupa.
Gaji presiden Amerika
Serikat, John Fitzgerald Kennedy dulu sebesar 100 ribu Dollar Amerika dengan
tambahan 50 ribu Dollar untuk digunakan sebagai tunjangan sehari-hari.
Alih-alih menikmati gajinya yang besar tersebut, John F. Kennedy ternyata
menolak untuk menerimanya dan memilih untuk mendonasikan seluruhnya untuk
kegiatan amal. Hal ini dilakukan Kennedy sebagai salah satu caranya membantu
rakyat miskin dan juga merupakan salah satu kebijakan yang dia buat sebagai
presiden. Uniknya, presiden Amerika ke-35 ini tak pernah sesumbar dengan donasi
yang dia lakukan.
Sayangnya pemerintahan Kennedy harus segera
berakhir karena dia tewas tertembak di Texas pada tahun 1963, nyaris seribu
hari dari masa jabatannya. Walau presiden John F. Kennedy ini dikenal banyak
memiliki skandal percintaan dan kontroversi politik, tetapi ternyata dia tetap
memiliki sisi lain yang patut diacungi jempol, yaitu rasa kepedulian sosial
yang tinggi.
3. Jose Mujica –
Uruguay
Presiden Uruguay,
Jose Mujica dijuluki sebagai presiden termiskin di dunia karena dia
menyumbangkan 90 persen gajinya ke badan amal. Namun dia tidak merasa terusik
dengan julukan tersebut. Setiap bulannya, presiden berusia 77 tahun itu digaji
sekitar 119 juta Rupiah. Namun dia hanya mengambil 10 persen saja dari haknya
tersebut. Tak aneh jika barang mewah yang dimiliki presiden ini hanyalah sebuah
rumah di daerah Montevideo dan sebuah mobil merek Volkswagen.
Selain ingin membantu
banyak rakyatnya yang masih hidup dalam kemiskinan, alasan Jose melakukan hal
ini adalah agar tidak mendapat tuduhan korupsi di kemudian hari. Mungkin karena
aksi amalnya presiden yang sebelumnya berprofesi sebagai petani ini, ekonomi
Uruguay tergolong stabil bahkan kualitas hidup atau pembangunan manusia di
Uruguay paling tinggi di Amerika Latin.
4. Herbert Hoover –
Amerika Serikat
Herbert Hoover,
Presiden Amerika Serikat dengan masa jabatan tahun 1929 sampai 1933
menyumbangkan semua gajinya untuk kegiatan amal. Dia juga merupakan presiden
pertama yang melakukan hal tersebut. Ketika pertama kali terjun ke dunia
politik, dia tak pernah menerima bayaran dari pelayanan publik yang telah dia
lakukan. Alasannya, tak akan ada seorang pun yang akan menuduhnya melakukan
korupsi.
Setelah menjadi
presiden, dia tetap menerima gajinya karena hal ini tertera dalam hukum negara.
Namun gaji yang dia terima, dia berikan untuk kegiatan-kegiatan amal. Hal ini
sangat menggugah hati, mengingat latar belakang Herbert yang pernah hidup dalam
kesusahan. Dia tercatat pernah menjadi pekerja tambang dan mendapatkan upah
yang sangat rendah.
5. Nelson A.
Rockefeller – Wapres Amerika Serikat
Nelson Aldrich
Rockefeller, merupakan wakil presiden Amerika Serikat Ke-41 dengan masa
kepemimpinan tahun 1974 sampai 1977 dibawah pemerintahan presiden Gerald R.
Ford. Dia juga merupakan salah satu anggota keluarga Rockefeller yang saat itu
terkenal sebagai keluarga konglomerat di Amerika Serikat dengan berbagai bisnis
besar yang dimiliki. Disamping semua
aktivitas dan kegiatannya di bidang politik, ekonomi, dan bisnis, Nelson juga
terkenal dengan kemurahan hatinya. Bersama dengan saudara-saudaranya dia
mendirikan “Rockefeller Brothers Fund” yang berkomitmen memajukan kesejahteraan
masyarakat.
Selama menjabat
sebagai presiden Amerika Serikat, Nelson juga menyumbangkan
gajinya untuk dua program. Pertama untuk membantu pendidikan anak-anak dari
keluarga tak mampu dan kedua untuk mempromosikan program pengenalan dan
pendidikan seni di sekolah-sekolah umum.
6. Barack Obama –
Amerika Serikat
Presiden Amerika
Serikat, Barack Obama dan sang istri, Michelle Obama menyumbangkan 14 persen
dari pendapatannya untuk kegiatan amal. Presiden Obama tercatat telah
memberikan sebagian dari gajinya kepada 36 badan amal di Amerika Serikat.
Donasi terbesar diberikan Obama pada “The Fisher House Foundation”, organisasi
yang memberikan rumah dengan harga murah atau bahkan gratis kepada anggota
militer Amerika dan keluarganya selagi para anggota militer ini menjalani
perawatan fisik atau pengobatan karena pengorbanannya untuk negara.
Pasangan presiden dan
ibu negara yang terkenal sering tampil mesra ini juga memberikan sumbangan pada
“The Clinton Bush Haiti Fund”, sebuah organisasi yang membantu kemajuan ekonomi
penduduk Haiti. Selain itu mereka juga menjadi donator untuk “The Sidwell
Friends”, organisasi dimana kedua putri mereka, Natasha dan Malia ikut
melayani.
7. Lee Hsien Loong –
Singapura
Perdana Menteri
Singapura, Lee Hsien Loong menyumbangkan sebagian kenaikan gaji yang
diterimanya untuk mempromosikan kegiatan-kegiatan sosial dan pelayanan publik
di Singapura, serta mendukung bakat-bakat seni muda di negara tersebut. Dari
350 ribu Dollar Amerika total sumbangan Perdana Menteri Lee, 200 ribu nya
digunakan untuk membentuk “Community Initiatives Fund” sebuah organisasi yang
bertujuan untuk memperkuat hubungan antar masyarakat Singapura. Sementara 100
ribu lagi sisanya akan digunakan untuk memberi sebuah penghargaan bagi penduduk
Singapura yang bekarir di bidang pelayanan sosial dan pelayanan publik.
Perdana Menteri yang
menjabat sejak tahun 2007 ini berharap melalui organisasi yang dia buat ini
kelak masyarakat Singapura akan memiliki hubungan yang erat satu sama lain dan
tak keberatan untuk saling tolong menolong.